Menurutnya, ajakan Jokowi itu memang menjadi salah satu prinsif dalam komunikasi yang efektif.
Karena, kata dia, komunikasi tidak akan efektif bila pihak-pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19 merasa dirinya lebih unggul dari pihak yang lain.
Hanya saja, Jamiluddin menilai prinsip tersebut juga belum optimal dilaksanakan di Indonesia.
"Kasus relasi pemerintah pusat dan Pemerintah DKI Jakarta misalnya, kerap terlihat dalam ketidaksetaraan."
"Hal ini membuat komunikasi antara pusat dan DKI Jakarta terganggu dalam mengatasi Covid-19."
"Jadi, ajakan Jokowi di PBB tersebut seyogianya diterapkan di Indonesia dengan sungguh-sungguh."
"Kebiasaan retorik sudah seharusnya ditanggalkan."
"Perkataan dan perbuatan harus sinkron agar persoalan Covid-19 dapat diatasi dengan efektif," paparnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato perdana pada Sidang Majelis Umum (SMU) ke-75 PBB secara virtual. Rabu, (23/9/2020).
Berikut ini isi lengkap pidato Jokowi:
Yang Mulia Presiden Majelis Umum PBB,