Jika benar, itu akan menjadi jumlah terendah rumah ibadah Muslim di wilayah tersebut sejak dekade pergolakan nasional yang dipicu oleh Revolusi Kebudayaan pada 1960-an.
Sebaliknya, tidak ada gereja Kristen dan kuil Buddha di Xinjiang, yang dipelajari oleh ASPI, yang rusak atau hancur.
ASPI mengatakan, hampir sepertiga dari situs suci Islam utama di Xinjiang, termasuk tempat suci, kuburan, dan tempat ziarah, telah dihancurkan.
Investigasi AFP tahun lalu menemukan puluhan kuburan telah dihancurkan di wilayah tersebut, meninggalkan sisa-sisa kerangka manusia dan batu bata dari makam yang rusak tersebar di seluruh negeri.
Tapi, China bersikeras, penduduk Xinjiang menikmati kebebasan beragama sepenuhnya.
Mengutip Channel News Asia, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pekan lalu, ada sekitar 24.000 masjid diXinjiang, jumlah yang "lebih tinggi dibanding banyak negara Muslim".
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar