Namun, satu hal yang perlu diselidiki menurut Bhima adalah siapa yang bermain di balik semua ini.
Menurutnya, spekulan pasar selalu menciptakan produk untuk dipermainkan.
"Iya memang ada perubahan perilaku juga selama pandemi, masyarakat banyak WFH, sehingga perhatian terhadap interior rumah, termasuk tanaman indoor naik. Jadi ada tren ini, tapi juga digoreng oleh spekulan," pungkas Bhima.
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judulKini Janda Bolong Dihargai Rp100 Juta, Dulu Anturium Ditukar Innova, Diduga Sosok Inilah 'Penggorengnya', Bikin Harga Jadi Irasional Tapi Tetap Dibeli(*)