Gridhot.ID -Hasil riset mengenai potensi tsunami di selatan Jawa yang mencapai ketinggian 20 meter cukup menggemparkan.
Hasil kajian dari peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) itu telah dipublikasikan di jurnal Nature Scientific Report, Kamis (17/9/2020).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Nana Suryana mengaku akan terus melakukan upaya mitigasi.
"Riset ini tentunya menjadi peringatan dini sebagai bentuk kewaspadaan bagi kita semua. Khususnya yang berada di daerah Banten Selatan, karena zona rawan tsunami," kata Nana saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/9/2020).
Nana menjelaskan, potensi tsunami di wilayah Banten Selatan bisa saja terjadi. Namun upaya mitigasi terus dilakukan.
Sebab, di wilayahnya terdapat megathrust yang merupakan zona tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
"Kemudian pemerintah sudah melakukan pemetaan sejak terjadi tsunami akibat longsor Krakatau, sudah dipetakan daearh-daerah mana saja yang tidak boleh didirikan bangunan," jelasnya.
Meski begitu, masyarakat Banten, terutama di wilayah pesisir selatan tidak perlu khawatir dan tidak usah panik.
Jika panik, aktifitas masyarakat akan terganggu dan pada akhirnya menjadi ketakutan yang terus membayangi.
"Tentunya ini sebagai peringatan agar lebih waspada kemudian kita juga melakukan edukasi dan sosiasliasi kepada masyarakat agar tetap waspada," ungkapnya.