Secara terpisah, Komandan Pos Napan Bawah Lettu Arm Angga Arisandhy Syam menjelaskan, BBM itu ditemukan saat patroli bersama dengan dua anggota Brimob Pos Napan Bawah dari Satgas Polri.
"Pada saat melaksanakan patroli bersama dengan rekan dari Brimob di jalan-jalan tikus yang sering dilewati penyelundup barang ke Timor Leste, kami menemukan 75 liter BBM yang sepertinya sengaja disembunyikan untuk siap dijual secara ilegal," ucap Angga.
Jeriken berisi BBM itu ditutup dahan dan ranting pohon di sekitar sungai.
Sementara pemiliknya melarikan diri.
TNI-Polri membawa BBM itu ke Pos Napan Bawah.
"Semoga dengan sinergitas dan kekompakan antara TNI - Polri dapat semakin solid dalam menjaga NKRI dari pelanggaran-pelanggaran perbatasan yang dapat mengusik serta merugikan negara," pungkasnya.
Timor Leste diketahui memang memiliki krisis minyak bumi.
Meskipun mereka memiliki luasan ladang minyak bumi yang jauh lebih luas dari milik Indonesia, negara yang memerdekakan diri dari Indonesia ini disebut-sebut mengalami krisis stok minyak bumi.
Ladang minyak Bayu-Undan dan Kitan, dua ladang minyak yang sangat mereka banggakan itu memiliki sumber daya yang makin menipis.
Sementara perusahaan minyak yang bekerja di situ membayar royalti kepada Pemerintah Timor Leste, tapi karena stoknya yang makin menipis tiap tahunnya, royalti yang dibayarkan ke negara itu makin rendah.
Source | : | intisari |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar