Sea Viper atawa Aster terdiri dari Aster 15 untuk jarak pendek hingga menengah dan Aster 30 untuk jarak pendek hingga jarak jauh. Ada kesamaan antara kedua varian dengan masing-masing rudal menampilkan terminal dart yang sama.
Terminal dart Aster adalah rudal ringan, bermanuver tinggi, dan gesit yang dilengkapi dengan pencari RF aktif berkinerja tinggi. Berkat kombinasi unik dari kontrol aerodinamis dan kontrol vektor dorong langsung yang disebut "PIF-PAF", rudal ini mampu melakukan manuver tinggi.
Fitur-fitur ini memberi Aster kemampuan hit-to-kill yang tak tertandingi. Sebab, Aster dilengkapi radar multi-fungsi yang secara bersamaan melacak dan mencegat beberapa target udara.
Bukan cuma itu, HMS Dragon sanggup bertempur melawan kapal perang dan kapal selam musuh, mengirimkan serangan rudal terhadap target di darat, serta menjalankan misi lainnya.
Kru HMS Dragon lebih dari 200 personel. Peran dan tanggungjawab mereka meliputi: pencarian target udara jarak jauh, pelacakan target ganda, keterlibatan dalam target jarak jauh, perawatan helikopter, membantu lepas landas dan mendarat helikopter, serta mengoperasikan senjata.
"Kami menjadi kapal perusak Tipe 45 pertama yang bertindak sebagai komandan pertahanan udara dan rudal, membersihkan langit hingga ratusan mil untuk Grup Serangan Kapal Induk Inggris dengan kekuatan jet tempur F-35 Lightning," kata Komandan HMS Dragon Giles Palin usai kembali ke Pangkalan Portsmouth, Desember 2019 lalu, setelah mengikuti latihan bertajuk Westlant 19 selama tiga bulan dalam keterangan tertulis.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.ID dengan judul "Dragon, salah satu kapal perang tercanggih di dunia dengan rudal yang menakutkan"