Padahal, saat ini AS adalah negara yang paling terdampak Covid-19, di mana kasusnya sudah mencapai 7,5 juta dengan 210.000 korban meninggal.
"Jangan biarkan (virus) ini mendominasi Anda. Jangan takut akan hal ini," kata Trump dalam video sebagaimana diberitakan Sky News Senin (5/10/2020).
Dia mengimbau kepada warga untuk pergi bekerja seperti biasa, di mana dia mengeklaim sebagai pemimpin mereka, dia sudah mencontohkannya.
Presiden dari Partai Republik itu menuturkan dia memahami ada bahaya dan risiko akan adanya virus corona. Tapi dia harus melakukannya.
"Tidak ada pemimpin yang mau melakukannya seperti saya. Tentu ada bahaya, saya paham. Tapi saya baik-baik saja. Mungkin saya kebal. Saya tak tahu," jelasnya.
Menanggapi komentar Trump, Dr David Nace dari Pusat Medis Universitas Pittsburg berujar, Covid-19 tetaplah menjadi "ancaman terbesar".
Sementara Dr Sadiya Khan dari Jurusan Kedokteran Northwestern University Feinberg berkata, perkataan sang presiden berbahaya.
"Saya bisa mengatakan lebih lanjut bahwa apa yang (dikatakan Trump) dapat memicu atau memperburuk penyebaran," papar Dr Khan.
Sang presiden melanjutkan, dia menjanjikan obat yang dikembangkan untuk menyembuhkan virus tersebut "sudah mendapat persetujuan" dan vaksin bakal disebarkan.
Dia tidak membeberkan kapan persisnya obat itu bisa diperoleh publik. Namun untuk vaksin diyakini baru bisa dipatenkan tahun depan. (*)