Provokasi militer
Korea Utara cenderung menandai setiap ulang tahun ke-5 atau ke-10 dengan peristiwa berskala lebih besar.
Seperti provokasi militer termasuk peluncuran rudal atau parade pasukan, senjata strategis yang baru dikembangkan, dan perangkat keras militer lainnya.
Tahun ini menarik perhatian khusus ketika Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan dalam pesan tahun barunya, ia akan segera memamerkan "senjata strategis baru".
Hubungan antar-Korea juga mengalami kebuntuan, dan hubungan memburuk baru-baru ini setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung di kota perbatasan Kaesong.
Korea Utara bersumpah untuk memutuskan semua jalur komunikasi lintas batas pada Juni lalu menyusul kemarahan mereka atas selebaran anti-Pyongyang yang dikirim dari Korea Selatan.
"Korea Utara sebagian besar berfokus pada menstabilkan kehidupan rakyatnya dalam menghadapi topan dan kampanye antivirus corona sejauh ini untuk mengkonsolidasikan kesatuan internalnya," kata Kementerian Unifikasi Korea.
"Kami berharap, Korea Utara dapat mencari cara untuk tanggapan strategis terhadap hubungannya dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat," ujar mereka.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: "Saat parade militer skala besar, Korea Utara cuma pamerkan senjata strategis baru."
(*)