Gridhot.ID - Timur Tengah memang selalu bergejolak entah itu perang politik maupun perang fisik.
Melihat kondisi tersebut sepertinya membuat Arab Saudi prihatin dan ingin adanya upaya perdamaian.
Salah satu yang paling disoroti adalah Israel dan Palestina.
Fokus utama dari upaya perdamaian Timur Tengah seharusnya membawa Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan, kata menteri luar negeri Saudi pada hari Kamis dalam sebuah komentar yang menunjukkan bahwa normalisasi Israel-Saudi tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.
“Saya percaya bahwa fokus sekarang perlu untuk membawa Palestina dan Israel kembali ke meja perundingan. Pada akhirnya, satu-satunya hal yang dapat memberikan perdamaian abadi dan stabilitas abadi adalah kesepakatan antara Palestina dan Israel, ”kata Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud dalam penampilan virtual di sebuah wadah pemikir AS seperti dilansir Reuters, Jumat (16/10).
Ada spekulasi bahwa Arab Saudi bisa mengikuti jejak Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang pada 15 September menandatangani perjanjian untuk menjalin hubungan formal dengan Israel, negara-negara Arab pertama yang melakukannya dalam seperempat abad.
Berbicara kepada lembaga think tank Washington Institute for Near East Policy, menteri luar negeri Saudi juga mengatakan dia berharap mungkin segera menyelesaikan perselisihan yang menyebabkan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan politik, perdagangan dan transportasi. dengan Qatar pada pertengahan 2017.
Keempatnya menuduh Qatar mendukung terorisme dan menyesuaikan diri dengan musuh regional Iran. Doha membantah tuduhan tersebut dan mengatakan embargo oleh sesama Teluk Arab bertujuan untuk merusak kedaulatannya.
"Kami berharap ... bahwa kami dapat menemukan jalan ke depan untuk mengatasi masalah keamanan yang sah ... yang mendorong kami untuk mengambil keputusan yang kami ambil," katanya.