Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dapat Perlakuan Istimewa, Turis Selandia Baru Tak Perlu Karantina Jika Ingin Main ke Australia, Terlanjur Baik Negeri Kanguru Tak Dapat Timbal Balik

None - Jumat, 16 Oktober 2020 | 14:13
Australia
Pixabay

Australia

Gridhot.ID - Australia kini membuat hal yang unik.

Pasalnya negeri kanguru membuka pintu lebar bagi para turis Selandia Baru di tengah wabah corona ini.

Ratusan penumpang pesawat Selandia Baru mulai tiba di Sydney pada hari Jumat sebagai bagian dari travel bubble baru trans-Tasman di tengah penurunan kasus-kasus di episentrum wabah virus corona Australia.

Dalam pembukaan kembali tentatif untuk pariwisata internasional, wisatawan dengan penerbangan yang disetujui tidak akan diminta untuk karantina di Sydney, kata pihak berwenang.

Baca Juga: Niat Jenguk Petinggi KAMI yang Ditahan, Gatot Nurmantyo Lagi-lagi Ditolak Kepolisian Tanpa Alasan Jelas, Mantan Panglima TNI: Ya Terima Kasih

Namun, pengaturannya belum bersifat timbal balik, dengan Selandia Baru mengharuskan kedatangan untuk dikarantina selama dua minggu di bawah pengawasan dengan biaya NZ $ 3.100 (US$ 2.045) untuk seorang dan tambahan biaya untuk anggota keluarga.

Sekitar 90 persen dari mereka yang bepergian pada hari Jumat dengan Air New Zealand dipesan untuk melakukan perjalanan satu arah, kata maskapai itu.

Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan dia berharap Selandia Baru akan melonggarkan pembatasan bagi orang-orang yang datang dari Australia segera.

"Ini adalah langkah pertama yang penting dalam mengembalikan perjalanan internasional dan kami berharap Perdana Menteri (Jacinda) Ardern membalas budi dalam waktu dekat," kata Berejiklian.

Baca Juga: Akhir Tahun Sudah Mulai Siap Edar, Vaksin Corona Ternyata Tak Direkomendasikan Disuntik ke Anak-anak di Tahap Awal, Para Ahli Bongkar Alasannya

Ada satu kasus baru penularan komunitas di New South Wales dalam 24 jam terakhir, kata Berejiklian, seraya menambahkan bahwa dia ingin mengumumkan pelonggaran lebih lanjut pembatasan minggu depan jika jumlah kasus tetap rendah.

Meskipun Australia telah mengalami gelombang kedua infeksi, jumlah kasusnya lebih rendah dibandingkan dengan wabah di sebagian besar Eropa dan Amerika Utara.

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x