Namun karena profesionalitas personel Konga III, ketegangan antara perwakilan Indonesia dan Malaysia itupun hilang.
Kontingen pasukan perdamaian India merupakan yang terbesar dan terbanyak jumlahnya di UNOC dan terorganisir dengan baik.
Sedangkan pasukan Garuda hanya berkekuatan kecil akan tetapi mampu melakukan taktik perang gerilya dengan baik.
Bukan hanya soal perang melulu, Konga III juga mengajarkan masyarakat setempat untuk mengolah berbagai macam tumbuhan yang berada di sekitar mereka untuk dijadikan makanan.
Seperti cara mengolah daun singkong sehingga enak dimakan.
Suatu hari terjadi serangan mendadak di markas Konga III yang dilakukan oleh para pemberontak yang diperkirakan berkekuatan 2 ribu orang.
Markas Konga III dikepung oleh para pemberontak tersebut.
Tembak menembak terjadi dari pukul 00.00, tidak ada pasukan Garuda yang tewas pada kejadian itu.
Namun, hanya beberapa luka ringan dan segera ditangani oleh tim medis.
Sedangkan para pemberontak setelah melakukan serangan langsung mundur ke wilayah gurun pasir yang gersang.