Upaya ini dilanjutkan karena dari investigasi awal tidak ada keterkaitan antara kematian penerima vaksin dengan vaksin itu sendiri.
Dikutip dari Reuters, Kamis (22/10) seorang pejabat Korsel menyebut, tidak ada zat beracun dalam vaksin flu.
Meski begitu, program vaksin flu Korsel sempat ditangguhkan selama tiga pekan, menyusul ditemukannya lima juta dosis vaksin yang terpapar suhu ruangan.
Untuk menjaga suhu vaksin, vaksin seharusnya dalam kondisi beku. Diduga vaksin-vaksin terpapar suhu ruangan saat akan didistribusikan ke fasilitas medis.
Pemerintah Korsel memperluas program vaksinasi flu dengan tujuan mencegah komplikasi terkait pandemic corona atau COVID-19.
Sejak 13 Oktober, ada 8,3 juta warga Korsel menerima vaksin flu. Kurang lebih 350 penerima vaksin merasakan reaksi tidak baik usai divaksin.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Jumlah warga Korsel yang meninggal bertambah usai mendapat vaksin flu.
(*)
Source | : | kontan |
Penulis | : | None |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar