Xi juga menyerukan untuk mempercepat modernisasi pertahanan dan angkatan bersenjata negara.
“Tanpa tentara yang kuat, tidak akan ada ibu pertiwi yang kuat,” katanya.
Ketegangan dengan AS
Korea Utara berperang pada tahun 1950 dengan Korea Selatan, yang didukung oleh pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sebagian besar terdiri dari pasukan AS.
Pada Oktober 1950, pasukan Tiongkok menyeberangi Sungai Yalu di perbatasan dengan Korea Utara, sementara Soviet menyediakan perlindungan udara.
Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953. Ini bukan perjanjian damai, sehingga meninggalkan semenanjung itu dalam keadaan perang teknis.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Xi Jinping: Rakyat China tidak boleh dianggap enteng.
(*)