"Sebab, atap baja ringan sendiri tidak memiliki daya tekan yang kuat, alias kekuatannya sangat kurang. Sedangkan bobot genteng tanah sangat lumayan, hingga cocoknya pakai rangka kayu, besi, atau material lebih kuat lainnya.
Kalaupun mau memaksa pakai baja ringan, bisa memakai baja ringan dengan ketebalan 1 mm, atau 0,75 mm full.
Itu pun dengan syarat pemasangannya harus benar-benar profesional, tak boleh ada lekukan.
"Bobot genteng tanah atau keramik sangat besar, kalau ada lekukan atau meleot sedikit, kemudian dipasang. Awalnya mungkin tak apa-apa, "tuturnya.
Ia pun melihat dari ambruknya genteng tanah yang dipasangi baja ringan di RSUD Ciamis.
"Awalnya mungkin kuat, saat hujan biasa juga kuat. Tapi ketika hujan besar dan lebat melanda, maka tekanan kepada genting dan atap pun bertambah, maka atap baja ringan akan mudah ambruk, apalagi ada bagian atap baja ringan yang meleot atau sedikit tertekuk."
Selain itu, atap baja ringan biasanya disambungkan lewat baut-baut khusus yang tersambung satu sama lain.
"Akhirnya, lama-lama semua bagian atap akan ambrol," jelasnya.
Masalah yang kedua, pastikan saat pemasangan dilakukan oleh para profesional dan jujur. Pemasangan meliputi kerapatan atau aturan jarak dengan material genteng. Semakin rapat semakin baik.