Dari finalis yang lain, Dodit memiliki karakter kuat sebagai pria Jawa yang memegang erat budaya Eropa, dengan membawa biola di setiap penampilannya.
Tak lama, Dodit mulai muncul di beberapa acara televisi dan membintangi beberapa film.
Dzawin merasa, saat itu, Dodit menjadi sombong karena kesuksesannya.
"Karena pada saat itu Dodit lagi naik-naiknya, orang kampung yang masuk TV kemudian wushh.. kemudian merasa dirinya tiba-tiba menjadi besar," lanjut Dzawin.
"Pada saat itu lu merasa Star syndrome enggak sih?" tanya Dzawin.
Namun, Dodit membantah pernyataan Dzawin.
"Enggak, namanya Star syndrome kan enggak kerasa ya," jawab Dodit.
Menurut Dodit, dengan ketenaran yang dia miliki, setiap gerak geriknya selalu akan dipandang salah.
"Gimana ya, kita tuh waktu naik kita melakukan kesalahan kecil aja sudah dianggap tidak terampuni, Wah pencitraan kita beribadah pun artinya semua yang kita lakukan itu tidak benar," tutur Dodit.