Texas telah melampaui California sebagai negara bagian yang paling parah terkena dampak di Amerika Serikat, dengan Florida di tempat ketiga.
Kasus virus korona global meningkat lebih dari 500.000 untuk pertama kalinya pada Rabu lalu, rekor peningkatan satu hari karena negara-negara di Belahan Bumi Utara melaporkan lonjakan harian.
Banyak pemerintah telah mulai mengambil tindakan yang lebih kuat untuk mengendalikan penyebaran virus corona.
Lebih dari setengah juta nyawa bisa hilang karena corona di seluruh Amerika Serikat sejak akhir Februari 2020, menurut para peneliti di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) Universitas Washington.
Presiden AS Donald Trump, yang mencari masa jabatan kedua pada hari Selasa, telah mengatakan selama berminggu-minggu bahwa negara itu "berputar balik," bahkan ketika kasus baru dan rawat inap melonjak.
Amerika Serikat melakukan 7,7 juta tes virus corona minggu lalu, sebanyak 6,3% kembali positif, dibandingkan dengan 5,4% pada minggu sebelumnya, menurut data dari Proyek Pelacakan COVID, upaya yang dijalankan oleh sukarelawan untuk melacak wabah.
South Dakota memimpin negara dengan tingkat tes positif tertinggi yakni 40%, diikuti oleh Idaho sebesar 34% dan Wyoming 29%. Sebanyak 14 negara bagian memiliki tingkat tes positif lebih dari 10%.
Menurut analisis Reuters, wilayah Selatan mencakup hampir 44% dari semua kasus di Amerika Serikat, dengan hampir 4 juta kasus di wilayah itu saja, diikuti oleh Midwest, Barat dan Timur Laut.
Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul "Makin menggila, kasus corona di Amerika Serikat tembus 9 juta"
(*)
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar