Dilansir Tribun Jabar dari Sintong Panjaitan: Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando yang kemudian dikutip Intisari, Benny Moerdani menyebut teknik pelatihan itu mampu menjadikan Kopassus sebagai pasukan tempur profesional, dalam arti bisa menuntaskan bisi meskipun alat dan senjata terbatas.
Oleh karena itu, Benny Moerdani melarang Kopassus menjadikan pasukan khusus Amerika Serikat sebagai referensi.
Antara Kopassus dan pasukan khusus Amerika Serikat memang memiliki perbedaan mencolok di medan tempur.
Anggota Kopassus memiliki ilmu bela diri pernapasan Merpati Putih.
Ilmu bela diri pernapasan itu membuat anggota Kopassus mampu melihat dalam keadaan gelap.
Sementara itu, pasukan khusus Amerika Serikat bisa melihat dalam kondisi gelap melalui bantuan alat, Night Vision Goggles (NVG).
Kemudian, anggota Kopassus bisa menembak tepak sasaran minimal dalam jarak 300 meter, tanpa bantuan teropong.
Adapun pasukan khusus Amerika Serikat mengandalkan teropong untuk melakukan tembakan.
Hal lain yang bikin pasukan khusus Amerika Serikat bengong dan tak berkutik adalah kekebalan tubuh anggota Kopassus.
Anggota Kopassus disebut menguasai debus sehingga sulit menumbangkannya menggunakan senjata tajam.