"Sepupu saya, istrinya sampai syok, jadi saya juga tidak bisa menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, bahkan sempat mengurung diri di kamar mandi. Saya curiga ia juga mau gantung diri karena membawa sarung. Sebelumnya dia (Nadia) sempat saya dengar berbicara dengan seseorang melalui telepon dengan nada bicara tinggi," kata Morgan.
Jalinan kisah kasih keduanya diketahui sudah terjalin sejak 2014 lalu, tetapi sejak 3 tahun lalu hubungan mereka terpisah jarak lantaran almarhum (Buwelong) merantau, bekerja di Samarinda.
"Nadia ini (istri almarhum) keluarga saya, dia datang ke sini (Samarinda) baru beberapa hari yang lalu, hari Selasa (27/10/2020). Yang jemput suaminya (almarhum), sebelum menikah itu, dan ikut tinggal menumpang disini (rumah Morgan). Karena saya merasa tidak enak dengan tetangga kanan-kiri, status mereka juga belum suami-istri jadi saya sarankan untuk menikah," ungkap Morgan.
Meskipun begitu, Morgan tidak tahu apa penyebab pasti yang melatarbelakangi perbuatan nekat Bulewong.
"Saya juga tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga Bulewong, karena saya juga tidak tahu," tegas Morgan.
Dikonfirmasi Kapolsek Sungai Kunjang, Kompol Bambang Budianto, melalui Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang, Iptu Purwanto juga belum bisa memastikan motif gantung diri yang dilakukan Bulewong.
"Kami masih akan mendalami dari istrinya nanti, karena saat ini istrinya ikut mengantarkan jenazah (almarhum) pulang ke kampung halamannya di Mamuju untuk dimakamkan," jelas Iptu Purwanto, Minggu (1/11/2020).
Sementara dari identifikasi pada Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta tubuh almarhum yang dilakukan Unit INAFIS Satreskrim Polresta Samarinda tidak menemukan tanda kekerasan pada jasad Bulewong.
"Saksi-saksi di TKP yang menemukan juga tidak ada yang menyebutkan jika sebelumnya ada tindak kekerasan yang terjadi di sekitar TKP," tutupnya. (*)