Atas dasar keamanan dan teknis, Jepang pada bulan Juni lalu memutuskan untuk menghentikan rencana pengadaan sistem pertahanan Aegis Ashore yang dikembangkan oleh AS.
Setelah melalui sejumlah pertimbangan, termasuk tiga opsi sistem pertahanan laut, Jepang akhirnya memutuskan akan meneruskan pembuatan kapal destroyer baru yang dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal.
Berdasarkan laporan Kyodo, kapal penghadang rudal ini diperkirakan akan memiliki bobot sekitar 9.000 ton, angka tersebut lebih besar dari kapal destroyer Maya yang hanya 8.200 ton.
Kapal Maya sendiri sampai saat ini masih menjadi kapal ber-Aegis terbesar milik Maritim Pasukan Bela Diri Jepang sejak diterjunkan dalam tugas pada bulan Maret lalu.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Jepang pertimbangkan membeli 2 unit kapal Aegis untuk menghalau rudal Korea Utara.
(*)