Menurutnya, selama beberapa bulan sepertinya AS menang, tapi virus telah membuka front baru dan menjajah wilayah baru. Gelombang ketiga virus corona ini telah menyebar ke seluruh AS.
Terlepas dari optimisme Presiden AS Donald Trump, ia bilang, tak ada pengobatan yang terbukti ampuh untuk mematikan virus ini. Demikian juga Zimmerman, tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan nyata.
"Kita semua merupakan umpan meriam dalam perang ini, dan inilah saatnya untuk mengakui faktanya. Tapi kita bukannya tidak berdaya. Sama seperti pasukan kita yang mengenakan pelindung tubuh sebelum berperang, kita memiliki perlindungan fisik," tuturnya.
"Sama seperti jenderal kita mempelajari strategi dan taktik untuk mengalahkan musuh manusia, kita tahu bagaimana menggunakan sumber daya kita untuk mengakhiri pemerintahan teror virus corona ini," tambahnya.
Tapi pertama-tama, Zimmerman menjelaskan, misalkan sejumlah negara berhasil mendapat vaksin pada akhir tahun 2020. Jika seperti kebanyakan vaksin, ini hanya akan efektif 50% sampai 80%.
"Bahkan jika Anda pernah mengalami suntikan, jika Anda terpapar virus, Anda dapat memiliki peluang untuk terinfeksi," sambungnya.
Beberapa orang tidak sakit parah karena terinfeksi virus ini. Zimmerman memberi contoh putrinya terjangkit virus ini beberapa bulan yang lalu, kehilangan indra perasa selama 2 minggu, dan merasa tidak enak badan. Dan kemudian ia bangkit kembali normal.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar