Tambahan stimulus moneter suku bunga rendah dalam jangka panjang karena terbatasnya stimulus fiskal, membuat ekonomi AS sulit cepat pulih. Hal ini menjadi keuntungan bagi pasar negara berkembang.
Kekuasaan Partai Republik di Senat AS juga diprediksi akan menghalangi perubahan kebijakan radikal di AS.
Hal ini akan menyulitkan kenaikan pajak perusahaan dan individu, pengawasan perusahaan yang lebih ketat, memperluas healthcare dan memerangi perubahan iklim dengan kebijakan green energy.
Hal ini merupakan kuncian yang baik terutama untuk pasar keuangan karena bila terjadi kenaikan pajak perusahaan valuasi saham menjadi mahal dan berpotensi mendorong pasar saham Amerika Serikat (AS) terkoreksi.
Hans menjelaskan, pasar saham dunia termasuk di Indonesia bakal menguat menyambut kemenangan Biden di awal pekan depan. Namun sesudah itu sangat rawan profit taking akibat kenaikan yang signifikan pada minggu lalu.
"Selain itu potensi sengketa politik di AS membawa peluang pelaku pasar melakukan aksi ambil untung. IHSG diprediksi bergerak di resistance 5.381-5.500 dan support di level 5.246-5.161," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Joe Biden terpilih jadi Presiden AS, aliran dana asing bakal masuk lagi ke Indonesia.
(*)