Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Rejeki Nomplok, Warga London Langsung Ketiban Rp 28,2 Miliar Setelah Joe Biden Menang di Pilpres AS, Ternyata Ini Sebabnya

None - Selasa, 10 November 2020 | 07:42
Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden sedang membahas virus corona pada Kamis, (12/3/2020) di Wilmington, Del. (AP Photo/Matt Rourke)
AP

Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden sedang membahas virus corona pada Kamis, (12/3/2020) di Wilmington, Del. (AP Photo/Matt Rourke)

Seandainya Trump berhasil, dia bisa membawa pulang cek senilai hampir 15 juta dollar AS (Rp 214,5 miliar).

Pengusaha misterius itu tidak sendiri. Nigel Farage mengklaim memasang taruhan 10.000 poundsterling (Rp 188,1 juta) untuk Trump yang bertahan di Gedung Putih selama empat tahun lagi.

Baca Juga: Singgung Artis 'G', Mbak You Tiba-tiba Unggah Ulang Ramalannya 3 Bulan Lalu, Netizen: Eh Kenyataan Sis...

Farage telah mengikuti kampanye Trump dan dia mengatakan "sangat optimis" ketika pemungutan suara ditutup pada Selasa (3/11/2020) bahwa Trump akan menang. Dia tampak begitu percaya diri, sehingga dia memposting foto dirinya dengan bangga memegang tanda, bertuliskan, "Donald Trump akan memenangkan pemilu AS, 10.000 poundsterling, @15/8." Dia mungkin menyesali pilihan itu sekarang.

Jessica O'Reilly dari Ladbrokes mengatakan sebelum Presiden AS yang baru diumumkan, "Biden terlihat unggul menurut bandar judi dan jajak pendapat, tetapi bahkan pada jam kesebelas para pemain terus mendukung Trump atas peluang yang ditawarkan."

Rumah judi, Paddy Power mengatakan volume taruhan yang ditempatkan pada 2 kandidat selama 24 jam terakhir sebelum pemungutan suara ditutup, mencapai 93 persen dari uang yang mendukung Trump untuk mendapatkan masa jabatan kedua.

Betfair Exchange mengatakan bahwa taruhan senilai 337 juta dollar AS (Rp 4,8 triliun) dipasang untuk pemilu AS 2020.

Baca Juga: Bak Malaikat Pembawa Kedamaian, Kemenangan Biden Diklaim China Jadikan Ketegangan AS dengan Tiongkok Menurun, Situasi Memanas Cuma Gegara Trump?

"Ini adalah pasar yang besar," kata Matthew Shaddick, kepala taruhan politik di perusahaan perjudian Inggris, GVC, kepada kantor berita AFP.

"Ini dua kali lebih besar dari ( pilpres AS) 2016, dengan mudah menjadikannya acara politik terbesar yang pernah ada."

Pakar pemilihan taruhan, Paul Krishnamurty mengatakan kepada Newsweek bahwa ada "kepercayaan yang tumbuh di pasar taruhan", jadi jumlah taruhan yang besar datang di hari-hari final menjelang hari pemilihan.

"Itulah yang selalu kami lihat pada akhir pemilihan, di mana orang-orang menjadi lebih percaya diri tentang pasar dan para pemenang besar masuk," kata Krishnamurty.

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x