"Saya berharap akan ada harga yang berbeda di wilayah tertentu di dunia," tambah Richardson yang menolak untuk menjelaskan lebih lanjut tentang label harga yang berbeda.
Pada Senin (9/11/2020), Pfizer dan BioNTech mengumumkan, kandidat vaksin mereka terbukti 90% lebih efektif, berdasarkan hasil uji klinis awal, tonggak penting dalam perang melawan virus corona.
Pada Juli lalu, Pfizer setuju dengan Pemerintah AS untuk memasok 100 juta dosis vaksin dengan harga US$ 39 untuk dua dosis, dengan opsi menjual 500 juta dosis lagi dengan syarat yang dinegosiasikan secara terpisah.
Sedang Komisi Eropa pada Rabu (11/11/2020) akan membahas kontrak pasokan dengan Pfizer dan BioNTech.
Mereka awal pekan ini mengatakan, kontrak hingga 300 juta dosis hampir ditandatangani, tanpa memberikan persyaratan keuangan.
Dilansir dari Tribunnews.com, penemuan vaksin Covid-19 oleh Pfizer yang diklaim memiliki efektivitas 90 persen mencegah virus Corona ini tentu membawa kabar baik bagi dunias.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia, apakah tertarik membeli vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech itu.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah hingga kini belum bisa memutuskan apakah membeli vaksin Covid-19 Pfizer, lantaran banyak hal yang harus dipersiapkan untuk pengadaannya.
"Masih mempertimbangkan pembelian vaksin Pfizer," kata Wiku saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (11/10/2020).
Wiku pun mengamini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menyebut bahwa vaksin itu disiapkan untuk menjadi bagian berikutnya dari pengadaan vaksin di dalam negeri.