Pekerja serabutan itu merelakan waktunya untuk menggali jalan sepanjang 2 km secara suka rela.
Tak menggunakan alat-alat canggih, hanya dengan bermodalkan peralatan bertani, Nicholas membangun jalan mulai dari pukul 07.00 pagi sampai 17.00 sore setiap harinya.
"Saya telah mengemis-negemis kepada pemerintah setempat untuk membangun jalan tetapi semuanya sia-sia," kata Nicholas kepada Daily Nation.
"Saat itulah saya memutuskan untuk membangunnya menggunakan alat pertanian milik saya demi wanita dan anak-anak agar mereka bisa menghemat waktu."
Demi membangun jalan itu, Nicholas bahkan rela berhenti mencari nafkah untuk sementara waktu.
"Kami berhutang banyak padanya," kata seorang warga desa, Josephine Wirimu (68).
Nicholas sendiri melakukan pekerjaan itu secara suka rela alias gratis.
"Ketika saya sedang bekerja di jalan, orang-orang bertanya kepada saya, 'Apakah kamu dibayar?'."
Berkat jasanya itu, Nicholas mendapat gelar pahlawan.
Sosoknya langsung menjadi viral setelah enam hari berturut-turut membangun jalan tersebut.