Hal itu menurut laporan pengawas nuklir PBB seperti dilansir dari kontan.co.id pada Kamis (19/11/2020).
Langkah tersebut merupakan pelanggaran terbaru Iran atas kesepakatan nuklirnya dengan negara-negara besar.
Sebelumnya Iran mengatakan, pihaknya hanya bisa mengakumulasi uranium yang diperkaya dengan mesin IR-1 generasi pertama dan itu cuma dapat dioperasikan di pabrik bawah tanah.
Sementara laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebelumnya menyebutkan, Iran telah memasang mesin IR-2m di bawah tanah.
"Pada 14 November 2020, IAEA memverifikasi bahwa Iran mulai memasukkan UF6 ke dalam kaskade yang baru-baru ini dipasang dari 174 sentrifugal IR-2m di Pabrik Pengayaan Bahan Bakar (FEP) di Natanz," kata IAEA dalam laporannya kepada negara-negara anggota tertanggal 17 November yang salinannyaReutersdapat.
Sebelumnya, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mendesak dunia untuk mengambil "sikap tegas" guna mengatasi upaya Iran untuk mengembangkan program rudal nuklir dan balistik.
Dalam pidato tahunan di depan badan penasihat pemerintah tertinggi pada12 November lalu, Raja Salman menekankan bahaya proyek regional Iran, campur tangannya di negara lain, pengembangan terorisme, dan mengipasi api sektarianisme.
MengutipReuters, Raja Salman menyerukan sikap tegas dari komunitas internasional terhadap Iran yang menjamin penanganan drastis dari upayanya untuk memperoleh senjata pemusnah massal dan mengembangkan program rudal balistik.(*)
Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Bikin duniacemas, Iran mulai masukkan gas uranium ke pabrik bawah tanah"