Tapi pertama-tama, Zimmerman menjelaskan, misalkan sejumlah negara berhasil mendapat vaksin pada akhir tahun 2020.
Jika seperti kebanyakan vaksin, ini hanya akan efektif 50% sampai 80%.
"Bahkan jika Anda pernah mengalami suntikan, jika Anda terpapar virus, Anda dapat memiliki peluang untuk terinfeksi," sambungnya.
Beberapa orang tidak sakit parah karena terinfeksi virus ini.
Zimmerman memberi contoh putrinya terjangkit virus ini beberapa bulan yang lalu, kehilangan indra perasa selama dua minggu, dan merasa tidak enak badan.
Dan kemudian dia bangkit kembali normal.
"Banyak korban mengalami satu atau dua minggu kesakitan, sesak napas, sakit parah, demam tinggi, tetapi kemudian sembuh."
"Beberapa sakit selama berbulan-bulan. Dan sekitar 1% dari semua yang sakit, mereka meninggal," tuturnya.
Tidak ada cukup Regeneron untuk semua orang; penelitian terbaru mengatakan Remdesivir tidak banyak membantu.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Nicolaus |
Komentar