"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung Abdurachman di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020), dikutip dari Tribunnews.com.
Ternyata sosok Dudung bukanlah orang sembarangan dalam jajaran pemimpin militer Indonesia.
Bahkan kisah dirinya bisa mencapai titik menjabat menjadi Pangdam Jaya bukanlah hal mudah yang bisa ia raih.
Dudung mengaku dirinya harus berjuang keras baik untuk bisa masuk menjadi salah satu prajurit TNI dan di sisi lain ia juga harus mencari nafkah untuk keluarga.
Melansir dari Youtube Kompas TV (27/6/2020), kisah perjalanan karier Dudung Abdurachman sempat viral.
Ayah Dudung Abdurachman sendiri merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) TNI yang bertugas di Bekangdam (Perbekalan dan Angkutan Kodam) Kodam III Siliwangi.
Namun saat Dudung Abdurachman duduk di bangku SMP, sang ayah meninggal dunia.
Pria kelahiran Bandung ini pun harus membantu sang ibu bekerja.
Terlebih Dudung Abdurachman memiliki tujuh saudara yang masih harus dihidupi.
Berbagai profesi pun pernah ia jalani dari menjadi loper koran hingga berjualan kue.