Sebelumnya saat ditemui tribun-medan.com di ruang jenazah RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, beberapa jam setelah kecelakaan, Ruliana menjerit tangis didampingi keluarga.
Tangis Ruliana pun coba diredam keluarga silih berganti yang datang menghampiri.
"Sia-sia semua pengorbananku, semuanya habis, merekanya hartaku. Gak ada lagi yang menghibur aku. Truk kurang ajarnya itu,” jerit Ruliana yang tinggal di Km 4 Simpang, Karang Anyer Kelurahan Dolok Marlawan Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun.
Hotdiman Sidabutar merupakan Serda (Purnawirawan) sempat berdinas di Kodim 0207/ Simalungun sebelum pensiun, dilepas secara militer.
Danramil 08/Siantar Kapten (Arh) Pandapotan Siagian memimpin jalannya prosesi persemayaman militer di rumah duka.
Ia menyampaikan duka cita yang mendalam.
"Kita turut berduka cita dengan meninggalnya rekan kita, sahabat kita Serda Purnawirawan Hotdiman Sidabutar," ujar Kapten (Arh) Pandapotan Siagian di hadapan jenazah, keluarga dan pelayat ramai.
"Kepada seluruh hadirin, marilah kita bersama sama memanjatkan doa khadirat Yang Maha Kuasa, semoga segala kesalahan dan kehilafan almarhum dapat diampuni dan amal baktinya diterima di sisi Tuhan Yang Maka Kuasa," lanjut Pandapotan.
Peti jenazah Hotdiman dibalut bendera merah putih.
Tiga cucunya Viona, Amsal dan Gibran terbaring di dalam peti coklat.