"Penelusuran penyebab akan dirilis setelah penyelidikan medis," kata juru bicara CDC Zigong kepada Global Times, Kamis (26/11).
Sebagai penyebab nomor satu dari gastroenteritis atawa muntah dan diare akut, norovirus menginfeksi 685 juta orang di seluruh dunia setiap tahun.
Dan belakangan, terus muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat di China di tengah pandemi virus corona baru.
Pada 13 November, sebuah sekolah menengah di Provinsi Fujian, China Timur juga dilanda wabah norovirus, yang menyebabkan penghentian sementara kegiatan belajar mengajar, dengan lebih dari 30 siswa terinfeksi.
Lalu, pada 29 Oktober, sejumlah murid taman kanak-kanak di Provinsi Liaoning, China Timur Laut, terinfeksi norovirus.
Buntutnya, taman kanak-kanak tersebut tutup untuk sementara.
Awal Oktober, wabah serupa terjadi di sebuah universitas di Provinsi Shanxi, China Utara, yang membuat layanan kesehatan perguruan tinggi itu kewalahan.
Tidak ada vaksin norovirus di pasaran.
Pada Februari 2019, otoritas China menyetujui uji klinis untuk vaksin tetravalen pertama di dunia melawan virus tersebut.
Vaksin itu, setelah empat tahun pengembangan, secara teoritis bisa mencegah 80% hingga 90% infeksi norovirus, kantor berita Xinhua melaporkan.(*)