Gridhot.ID - Video sekelompok orang meneriakkan yel "Hancurkan Risma" belakangan viral di media sosial.
Orang-orang dalam video 20 detik itu merupakan pendukung paslon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman dari elemen Banteng Ketaton.
Ketua Tim Pemenangan paslon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armuji, Adi Sutarwijono menyayangkan video yel "Hancurkan Risma".
Adi mengatakan, sejak awal pihaknya telah sepakat untuk berkampanye dengan cara-cara elegan dan tanpa provokasi.
"Sejak awal kami sudah sepakat dengan menandatangani pakta integritas bahwa kampanye Pilkada Surabaya akan dijalankan dengan damai."
"Tapi, video itu mengekspresikan kebencian pada Bu Risma," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (26/11/2020).
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merupakan kader dari PDI-P. Partai berlambang banteng itu mengusung Eri-Armuji pada Pilkada Surabaya 2020.
Dia pun berharap pihak kepolisian turun tangan untuk mengusut video yang menebar kebencian itu.
"Video itu jelas menebar kebencian, saya harap ada tindakan dari polisi," ujar dia.
Penjelasan BantengKetaton
Ketua Banteng Ketaton Surabaya Sri Mulyono Herlambang membenarkan bahwa orang-orang dalam video tersebut adalah pendukung Arifin-Mujiaman.
"Direkam Rabu lalu di kawasan Jalan Kranggan Surabaya," katanya saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020).
Yel itu, kata dia, bentuk kekecawaan terhadap Risma. Sebab, mereka menganggap Risma sebagai pihak yang memecah belah PDI-P.
"Yel yang kami kumandangkan sebagai bentuk rasa kekecewaan kami dari banteng-banteng PDI-P terhadap kesewenang-wenangnya Risma (wali kota Surabaya Tri Rismaharini)," ujar Sri Mulyono.
Sri Mulyono juga menegaskan, dirinya tak akan menghancurkan Kota Surabaya.
"Banteng Ketaton tidak ingin menghancurkan secara fisik Kota Surabaya. Kita cinta damai. Surabaya harus tetap aman, damai dan menyejahterakan rakyatnya. Tapi yang ingin kita hancurkan adalah arogansi dan oligarki politik Bu Risma," terangnya.
Sri Mulyono menjelaskan maksud arogansi itu. Ia menuding Risma menggunakan anggaran APBD Kota Surabaya melalui dinas hingga perangkat kelurahan untuk memenangkan pasangan Eri Cahyadi-Armuji.
Meski tak sejalan di Pilkada Surabaya, Banteng Ketaton tak melawan DPP PDI-P dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Banteng Ketaton hanya melawan terhadap kepentingan oligarki Risma beserta anak buahnya termasuk pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji," tegasnya.(Kontributor Surabaya, Achmad Faizal)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Viral, Video Yel "Hancurkan Risma", Ketua Tim Eri-Armuji: Itu Ekspresi Kebencian ke Bu Risma."dan "Polemik Yel "Hancurkan Risma", Pembelaan Putra Sulung dan Penjelasan Banteng Ketaton."
(*)