Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bukannya Putar Otak Saat Negaranya Mulai Krisis Ekonomi, Kim Jong Un Malah Pilih Tembak Mati Pengusaha Valas Gara-gara Inflasi, 3 Bencana Besar Ini Sedang Hancurkan Korea Utara Hingga Sang Diktator Emosi Sendiri

None - Selasa, 01 Desember 2020 | 13:42
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan arahan mengenai latihan sub unit mortar tentara Korea Utara, dalam gambar yang dirilis KCNA pada 10 April 2020.
KCNA

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan arahan mengenai latihan sub unit mortar tentara Korea Utara, dalam gambar yang dirilis KCNA pada 10 April 2020.

Gridhot.ID - Korea Utara dilaporkan sedang menghadapi bencana mengerikan di negaranya.

Tak hanya wabah corona, bahkan krisis ekonomi serta banjir bandang parah melanda negara tersebut.

Hal ini membuat ekonomi Korut hancur.

Badan intelijen Korea Selatan mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menanggapi "secara tidak rasional" kesulitan ekonomi yang dihadapi rezim itu, seperti kenaikan inflasi dan penurunan aktivitas industri.

Baca Juga: Tanda Kekerasan Tak Tampak di Tubuhnya, Misteri Jasad dalam Koper di Mekkah Mulai Temui Titik Terang, Kemlu Benarkan Identitas Jenazah: Seorang WNI

Melansir World KBS, menurut laporan yang disampaikan oleh anggota parlemen partai yang berkuasa dan oposisi ke parlemen pada hari Jumat mengutip Badan Intelijen Nasional (NIS) Korsel, Kim Jong Un mengeksekusi tokoh ternama di pasar mata uang Pyongyang bulan lalu karena fluktuasi nilai tukar yang tiba-tiba.

CBS News melaporkan, kelompok pemantau Korea Utara di Seoul mengatakan, nilai tukar won-terhadap-dolar Korea Utara baru-baru ini turun secara signifikan karena orang menemukan sedikit celah untuk menggunakan mata uang asing setelah penyelundupan sebagian besar dihentikan menyusul penutupan perbatasan China.

Pejabat penting lainnya juga dilaporkan dieksekusi pada Agustus karena melanggar larangan impor di tengah kontrol karantina yang diperkuat karena pandemi virus corona. Korea Utara bahkan telah menangguhkan penangkapan ikan dan produksi garam karena khawatir air laut mungkin terkontaminasi oleh Covid-19.

NIS mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kesulitan ekonomi di Utara memburuk karena tindakan blokade perbatasan yang berlarut-larut.

Baca Juga: Kupingnya Panas Dengar Selentingan Warga Soal Sang Anak, Ibu Jennifer Dunn Tak Tanggung-tanggung Pasang Badan Bela Putrinya, Tetangga: Disamperin ke Rumah!

Volume perdagangan Korut dengan China telah melorot tajam dibandingkan tahun lalu selama sepuluh bulan pertama tahun ini. Sementara, harga bahan makanan melonjak empat kali lipat karena barang-barang China tidak masuk ke negara itu.

Data yang dihimpun CBS News menunjukkan, nilai transaksi perdagangan Korea Utara dengan China dalam 10 bulan pertama tahun ini mencapai US$ 530 juta, hanya sekitar 25% dari angka tahun lalu. Harga gula dan bumbu melonjak empat kali lipat, kata Ha mengutip NIS.

Anggota parlemen dari Partai People Power Party, Ha Tae-keung, mengatakan bahwa Korea Utara menghadapi tiga tekanan berupa sanksi ekonomi, Covid-19 dan kerusakan akibat banjir.

Menurut pengarahan NIS, Korea Utara memerintahkan misi diplomatik luar negeri untuk tidak memprovokasi Amerika Serikat, memperingatkan duta besar mereka tentang konsekuensi jika komentar atau tindakan mereka terkait dengan AS menyebabkan masalah dalam hubungan dengan Washington.

Baca Juga: Bak Memasuki Kandang Harimau, Pelakor di Bandarlampung Ini Habis Dijambak Istri Sah Sambil Berlindung di Kaki Suami: Oh Jagoan Dateng ke Sini!

Pemerintah Korea Utara tetap bungkam atas kemenangan Biden dalam pemilihan umum atas Presiden Trump. Trump dan Kim telah membangun hubungan dengan mengadakan tiga pertemuan puncak pada 2018-19 atas persenjataan nuklir Korea Utara.

Saat upaya diplomasi akhirnya terhenti, pertemuan itu membantu Kim dan Tuan Trump membangun hubungan pribadi dan menghentikan penghinaan kasar dan ancaman kehancuran yang telah mereka lakukan sebelumnya.

Anggota parlemen Korea Selatan Kim Byung-kee mengutip NIS mengatakan bahwa Korea Utara menunjukkan kecemasan karena hubungan persahabatannya dengan Trump menjadi tidak berguna dan harus mulai dari awal dengan pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Biden.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Nilai tukar mata uang volatil, Kim Jong-un tembak mati pengusaha valas.

(*)

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x