GridHot.ID - Selain pandemi Covid-19, tahun 2020 juga dihiasi rentetan kasus kebocaran data pribadi pengguna platfrom di Indonesia.
Data pribadi pengguna platfrom tersebut kemudian banyak yang diperjual-belikan di forum gelap (darkwaeb).
Dari laporan perusahaan keamanan siber, Kaspersky, harga data pribadi yang dijual di situs gelap tidak lebih mahal dari secangkir kopi.
Kaspersky menganalisis penawaran aktif di 10 forum gelap internasional.
Baca Juga: Data Pribadi Bocor, Grab Langsung Divonis Denda Rp 100 Juta, Begini Kronologinya
Dari penelusuran tersebut, ditemukan bahwa harga data pribadi dibanderol mulai 50 sen atau 0,5 dollar AS, atau sekitar Rp 7.000-an per individu.
Banderol harga itu bisa berbeda-beda tergantung jenisnya, seperti nomor ponsel (HP), catatan medis pribadi, foto selfie yang memegang dokumen pribadi seperti KTP atau paspor, yang dijual hingga 40 dollar AS (sekitar Rp 565.900).
Berikut harga data pribadi yang banyak dijual di situs gelap, berdasar riset Kaspersky:
- detail kartu pribadi = 6-20 dollar AS (sekitar Rp 84.800 - Rp 282.900)
- pindaian SIM = 5-25 dollar AS (sekitar Rp 70.700 - Rp 353.700)
- layanan berlangganan = 0,5-8 dollar AS (sekitar Rp 7.000 - Rp 113.200)
- identitas diri (nama, tanggal lahir, e-mail, nomor handphone) = 0,5-10 dollar AS (sekitar Rp 7.000 - Rp 141.800)
- selfie dengan dokumen paspor atau SIM = 40-60 dollar AS (sekitar Rp 565.900 - Rp 848.900)
- rekam medis = 1-30 dollar AS (sekitar Rp 14,000 - Rp 424.500)
- akun Paypal: 50-500 dollar AS (sekitar Rp 707.400 - Rp 7 juta)
- akun online banking 1-10 persen dari nilai
Harga data pribadi di atas dalam satu dekade terakhir tidak berubah.