Ada beberapa alasan yang dijelaskan dr. Adda'i, yang pertama teknik swab yang salah sehingga bisa menimbulkan false negatif atau negatif yang palsu.
Proses usap yang salah di rongga hidung ternyata bisa membawa masalah baru.
Begitu juga metode swab di mulut, juga memiliki risiko yang besar jika dilakukan sembarangan. Risikonya mulai dari muntah hingga infeksi.
Selanjutnya, membantu melakukan swab seperti yang dilakukan BCL sangat keliru lantaran tidak menggunakan APD yang ketat.
Risiko terpapar virus corona sangat besar jika seseorang yang dilakukan tes tersebut ternyata positif.
Maka dari itu, dr. Add'i mengimbau untuk menlakukan tes swab dengan bantuan tenaga medis di rumah sakit dan faskes yang memiliki standar untuk melakukan tes corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul: "BCL Lakukan Tes Swab Tanpa Tenaga Medis, Relawan Satgas Covid-19: Tidak Disarankan."
(*)