Laporan wartawan GridHot.ID, Septia Gendis Pangestu
GridHot.ID - Kali ini Sule dibuat geram dengan tingkah Tedy yang selalu memojokkan anak-anaknya terkait harta gono-gini.
Lantaran kabar tersebut semakin santer, Sule pun angkat bicara mengenai berita tersebut.
Pasalnya, sempat beredar kabar jika Putri Delina membawa kabur berkas dan surat-surat berharga milik Teddy.
Sule pun dibuat naik pitam dengan semakin berkembangnya oponi masyarakat mengenai anaknya.
Tak ingin tinggal diam Sule pun membela anaknya yang menurutnya tidak bersalah.
Seperti dalam unggahan akun @lambe_turah, Sule memberikan statement kepada awak media soal permasalahan ini.
"Toh saya juga nggak ada dendam nggak ada apa..."
"Saya sudah mengikhlaskan semuanya gitu."
"Tapi jangan seperti ini, terus-terusan sama anak saya yang dicecar."
Sule pun terlihat tidak bisa menahan amarah kala membahas anak-anaknya yang diberitakan tidak benar.
"Diberitakan anak saya membawa harta gono-gini, harta gono-gini apa? Itu ahli waris yang istilahnya dia mengamankan semuanya," jelasnya.
Menurutnya apa yang dilakukan Putri Delina sudah benar, tindakan tersebut ia lakukan lantaran ingin melindungi harta tersebut.
"Karena kan tidak hanya putri, rizwan juga kebagian.
Kalau harta gono-gini kan itu waktu sama saya..."
Tak lama setelah ia memberikan penjelasan mengenai masalah tersebut, tetiba ada seorang wartawan yang bertanya kepadanya, bagaimana jika Teddy ingin bertemu Sule.
"Berarti secara langsung kang Sule welcome ya misalkan kang Teddy mau bertemu," ujar seorang wartawan.
"Menyanggupi nggak kang kalau dia minta apa-apa?" lanjut sang wartawan.
"Minta apa-apa hak dia apa, saya bukan apa-apanya?"
Sule menjawabnya dengan tegas jika dirinya mempersilahkan jika Teddy ingin bertemu Sule secara langsung.
Karena sebenarnya Sule tidak mempermasalahkan jika Teddy ingin menemui Sule dan bicara baik-baik tanpa harus ada media.
"Iya ayok jangan melalui media jangan ngundang media ngomong, nggak usah hubungi saya dateng ke Tambun.. saya nggak kemana-kemana," ujar Sule yang semakin tidak bisa mengontrol amarahnya.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Septia Gendis |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar