Fefi, sapannya, mengaku menemukan laptop tersebut pada Kamis (10/12/2020) lalu di lokasi pembuangan sampah di area kampusnya.
"Saya menemukan sekitar 6 hari yang lalu di lokasi pembuangan di area kampus saya," kata Fefi kepada Tribunnews, Selasa (15/12/2020).
Mahasiswi yang sedang berkuliah S2 di salah satu Universitas di Taiwan ini mengaku kondisi laptop tersebut sudah tidak berfungsi.
Ia pun tidak mengambil laptop tersebut dan memilih mengembalikannya ke tempat semula.
"Kondisi laptop yang saya temukan saat itu tidak bisa dihidupkan (mati/rusak), saya juga tidak terlalu paham."
"Karena tidak saya cek ke tempat reparasi, pada saat itu laptopnya tidak saya ambil dan kembalikan ke tempat semula," ujar Fefi.
Ia menuturkan, temuan barang elektronik layak pakai seperti laptop tersebut bukan pertama kalinya.
Selama berkuliah di Taiwan, dirinya juga sering menemukan barang lain yang masih berfungsi dengan baik di tempat sampah.
Namun, penemuan barang seharga belasan juta seperti laptop ini merupakan pertama kalinya.