Tidak ada bukti
Pada 13 Desember lalu, 1.108 kasus virus corona dengan varian baru telah teridentifikasi, terutama di Inggris Selatan dan Timur, menurut Public Health England (PHE) dalam sebuah pernyataan.
Tetapi, saat ini tidak ada bukti bahwa varian tersebut lebih mungkin menyebabkan infeksi Covid-19 yang parah, para ilmuwan mengatakan, atau itu akan membuat vaksin menjadi kurang efektif.
"Kedua pertanyaan tersebut membutuhkan studi lebih lanjut yang dilakukan dengan cepat," ujar para ilmuwan COG-UK.
Mutasi, atau perubahan genetik, muncul secara alami pada semua virus, termasuk virus corona baru SARS-CoV-2, saat mereka bereplikasi dan bersirkulasi dalam populasi manusia.
Dalam kasus SARS-CoV-2, mutasi ini terakumulasi pada tingkat sekitar satu hingga dua mutasi per bulan secara global, menurut spesialis genetika COG-UK.
"Akibat proses yang sedang berlangsung ini, ribuan mutasi telah muncul dalam genom SARS-CoV-2 sejak virus muncul pada 2019," ungkap spesialis genetika COG-UK.
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar