Menurut Faisal, total pengeluaran kesehatan di Indonesia sebesar 35 persen berasal dari rakyat. Padahal rakyat sudah membayar berbagai pajak kepada negara.
Parahnya, di tengah keadaan kesehatan nasional yang masih babak belur, pemerintah menurunkan anggaran kesehatan untuk tahun 2021. Yakni dari Rp 212,5 triliun menjadi Rp169,7 triliun.
Padahal, kata Faisal, yang diinginkan Profesor Akmal Taher sebelum mundur dari jabatan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan di Satgas Covid-19 adalah menginginkan adanya penambahan anggaran kesehatan.
Penambahan anggaran kesehatan bisa diperoleh dari belanja infrastruktur yang mengalami kenaikan anggaran yang sangat luar biasa, yakni dari Rp 281,1 triliun menjadi Rp 414 triliun.
"Gila enggak? Jadi kesehatan memang nomor dua. Tidak ada komitmen. Kalau ada komitmen, ganti menkes-nya," tukas Faisal.
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul: "Menteri Kesehatan Terawan Dituding Jadi Sumber Masalah Penanganan Covid-19."
(*)
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar