GridHot.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menggratiskan vaksin Covid-19 kepada seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa ia akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.
Lantas, apakah vaksin Covid-19 aman untuk semua kelompok orang? Pakar epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, keamanan vaksin Covid-19 tergantung dari jenis vaksin yang akan dipergunakan dalam suatu negara.
Baca Juga: Pesan Jokowi untuk Wamenkes yang Baru, Percepat Vaksinasi Demi Peroleh Herd Immunity yang Lebih Baik"Kalau misalnya Sinovac hanya untuk usia 18-59 tahun, maka vaksin tersebut tidak bisa digunakan di luar kelompok usia tersebut," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/12/2020). Dicky menambahkan, pada umumnya anak-anak di bawah usia 18 tahun, wanita hamil, orang yang memiliki riwayat alergi parah, serta orang yang mengalami kondisi penurunan imun seperti menjalani kemoterapi dan transplantasi organ tentunya belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Meskipun anak-anak belum diperbolehkan menerima vaksinasi, Dicky memaparkan bahwa saat ini Oxford tengah melanjutkan risetnya mengenai pemberian vaksin untuk kelompok usia 5-12 tahun.
Sementara itu, melansir CNN (16/12/2020), Pzifer pun tengah melakukan uji coba pada lebih dari 153 remaja usia 16-17 tahun. Hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa tidak ada efek samping serius dari pemberian vaksin Covid-19. Masih dari sumber yang sama, sebenarnya vaksin Covid-19 tidak akan menyebabkan perubahan genetik dan uji coba terhadap 23 wanita hamil juga tidak menyebabkan efek samping serius.
Bahkan, vaksin pun tidak berbahaya bagi bayi maupun ibu yang tengah menyusui. Akan tetapi, para peneliti tidak merekomendasikan pemberian vaksin pada wanita hamil dan menyusui karena masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait kelompok tersebut.
Baca Juga: Presiden Terpilih Amerika, Joe Biden Disuntik Vaksin Corona, Pengganti Donald Trump: Tak Ada yang Perlu Dikhawatirkan!Berdasarkan hasil uji coba penelitian, orang dengan riwayat alergi parah mengalami efek samping buruk setelah beberapa menit mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Perlu beberapa waktu untuk mengembalikan kondisi orang tersebut seperti sedia kala.
Dengan demikian, vaksin belum direkomendasikan untuk kelompok orang dengan riwayat alergi yang parah. Untuk menghindari efek samping dari vaksin yang tidak diinginkan, perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui riwayat penyakit maupun alergi yang berpotensi memunculkan reaksi buruk setelah vaksinasi.
Baca Juga: Tak Puas Cuma Punya AstraZaneca, Malaysia Incar Vaksin Corona Milik Rusia
Sementara itu, perlu pertimbangan lebih lanjut bagi kelompok orang seperti penderita kanker yang menjalani kemoterapi, para penerima trasnplantasi organ, maupun pengidap HIV/AIDS.