Kepala dana tersebut, penasihat senior Kedutaan Besar AS Aryeh Lightstone mengatakan, sejauh ini AS sedang melakukan uji tuntas pada lebih dari 10 kesepakatan potensial.
Salah satu yang pertama adalah pipa minyak di Israel.
Boehler mengatakan bahwa AS sedang meneliti banyak hal untuk mencari cara memperluas ekspor gas alam Israel ke negara-negara Asia Tengah atau Eropa untuk membantu melawan pengaruh Rusia dan China.
Ini "area yang menarik, dan ini adalah pasar yang sering tidak dimainkan oleh Amerika Serikat," kata Boehler.
Di tempat lain di dunia, Boehler mengatakan prioritas sebelum pemerintahan Trump keluar dari kantor bulan depan adalah membantu negara-negara Amerika Latin yang berhutang miliaran ke China untuk proyek infrastruktur membiayai kembali hutang mereka.
"Kami sedang dalam diskusi intensif untuk melihat apakah kami dapat melakukan sesuatu di sana, di mana mereka membutuhkan bantuan dari segi pembangunan, dan ini adalah kesempatan bagi mereka untuk keluar dari bawah China," katanya.
"Kita akan melihat apakah kita bisa menyelesaikannya sebelum 20 Januari," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul: "'Jika Saya Orang Indonesia, Saya Tidak Akan Percaya', Diiming-imingi Bantuan Rp 28 Triliun, Donald Trump Minta RI Bangun Hubungan dengan Israel."
(*)
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar