GridHot.ID - Sebuah kecelakaan maut telah terjadi di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Jumat (25/12/2020) lalu.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan seorang korban tewas sementara dua lainnya mengalami luka-luka.
Korban tewas ialah Pinkan Lumintang (30) warga Ratu Jaya, Cipayung, Depok, Jawa Barat.
Rahmat Hidayatullah, suami Pinkan Lumintang (30) tak bisa menahan tangis kala menceritakan sosok sang istri yang menjadi korban kecelakaan maut di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Pinkan wafat meninggalkan dua orang anak yang masih memerlukan kasih sayang seorang ibu.
Rahmat bercerita, ia baru mengetahui istrinya kecelakaan lewat media sosial.
Saat itu, ada orang yang tak dikenal mengirimkan foto KTP pingkan kepada Rahmat.
Orang tersebut, dikatakan Rahmat, memberitahu bahwa Pinkan terlibat kecelakaan, Jumat (25/12/2020) sekira pukul 11:00 WIB.
"Saya baru dapat kabar dari seseorang melalui medsos mengabarkan ada kecelakaan di Pasar Minggu," katanya dilansir dari YouTube Talk Show TvOne, Minggu (27/12/2020).
Rahmat membenarkan KTP yang dikirimkan seseorang kepadanya merupakan KTP istrinya.
"Saya bilang benar ini istri saya, terus dikabarkan istri saya kecelakaan di Pasar Minggu," sambung Rahmat.
Saat itu, Rahmat belum mengetahui secara pasti bagaimana kondisi sang istri yang ditabrak pengendara mobil Innova bernomor polisi B 2159 SIJ.
Sempat menuju lokasi kecelakaan, Rahmat putar balik ke RS Fatmawati.
"Di tengah jalan saya dihubungi kalau istri saya sudah dibawa ke RS Fatmawati,"
"Setelah itu saya ke Fatmawati, disana saya temui istri sudah meninggal," kata Rahmat.
Dikatakan Rahmat, Pinkan saat kejadian sedang melakukan perjalanan dari rumah menuju tempat kerja sekira pukul 10:30 WIB.
Kecelakaan maut yang sempat terekam cctv ini diperkirakan terjadi pukul 11:00 WIB.
Sedangkan, Rahmat baru mendapat informasi dari media sosial pukul 13:30 WIB.
"Di jam set 2 siang (baru tahu)," kata Rahmat.
Setelah mendapat kabar istri kecelakaan, Rahmat langsung menghubungi kantor tempat Pinkan bekerja.
Namun dikatakan orang kantor, Pinkan belum juga tiba.
"Saya tanya ke tempat kerjanya, saya pastikan istri udah sampai apa belum,"
"Ternyata rekan kerjanya pun belum ada yang tahu kondisi istri saya, harusnya dia masuk kerja jam 12:00 WIB, saya hubungi ke tempat kerja 13:30 WIB," cerita Rahmat.
Pinkan mengendarai motor Honda Vario B 3036 EPV terlibat kecelakaan maut dengan beberapa kendaraan lainnya.
Ia meninggal dunia, sementara 2 pengendara motor lain yang terlibat kecelakaan tersebut mengalami luka berat.
Sehari-hari, kata Rahmat, Pinkan memang selalu melewati jalan tersebut untuk bekerja.
"Rute istri saya dari Depok bekerja di daerah Senayan selalu pakai motor, rute selalu itu yang digunakan," ucap Rahmat.
Diketahui, Pinkan meninggal ditabrak mobil yang dikemudikan Aiptu Imam Chambali.
Dia melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Pejaten menuju Pasar Minggu hingga terpental ke lajur yang berlawanan.
Sementara itu dari hasil penyelidikan polisi, pengendara mobil Hyundai HR (25) kini ditetapkan sebagai tersangka.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambono Purnomo Yogo mengatakan, penetapan HR sebagai tersangka berdasar pemeriksaan para saksi dan alat bukti berupa kerusakan kendaraan dan rekaman CCTV di lokasi.
"Hasil gelar perkara, penyidik Ditlantas Polda Metro Jaya menetapkan saudara HR, yaitu pengemudi Hyundai sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan ini," ucap Sambono di Polda Metro Jaya, Sabtu (26/12/2020).
Dari semua bukti yang ada, kecelakaan maut berawal dari aksi HR menyerempet mobil yang dikendarai anggota polisi bernama Aiptu Imam Chambali.
"Akibatnya kendaraan Inova Aiptu IC keluar jalur, ke jalur berlawanan hingga menabrak tiga sepeda motor Mio, Vario, dan, Revo," ungkap dia.
Kepada tersangka, Rahmat berpesan agar berhati-hati dalam mengendarai mobil.
Baca Juga: Tabrak 2 Mobil di Kemang, Artis Salshabilla Adriani Terlibat Kecelakaan, Begini Penjelasan Polisi
"Harapan saya buat pelaku agar berhati-hati dalam mengendarai kendaraan,"
"Apa yang udah terjadi ini harap dipertanggungjawabkan, akibat dari keegoisan dalam mengendara ini mengakibatkan korban yakni istri saya sampai wafat," kata Rahmat.
Sambil menangis, Rahmat mengungkap sang istri merupakan sosok pekerja keras yang mau membantu perekonomian keluarga.
Tak hanya itu, hasil uang bekerja Pinkan juga biasa diberikan sebagian untuk ibunya.
"Istri saya bekerja tujuan ingin membantu kehidupan rumah tangga, tak hanya itu dia juga untuk menghidupi ibunya juga,"
"Karena ibunya itu ibu rumah tangga, makannya penghasilan itu dibagi ke saya dan ibunya," sambung Rahmat.
Lebih lanjut, Rahmat mengungkap sang istri wafat meninggalkan dua anak yang masih kecil-kecil.
"Tentu sangat sedih sekali, istri saya meninggalkan dua orang anak yang masih kecil,"
"Mereka masih membutuhkan seorang ibu," kata Rahmat terisak.
Kini, jasad Pinkan sudah dimakamkan di TPU Bambon, Beji, Kota Depok, Jumar (25/12/2020) malam.
Sempat cekcok
Saksi mata bernama Syarif mengatakan, kecelakaan dipicu pertengkaran antara seorang polisi dan pengendara mobil lainnya.
"Dari awal di depan SMA Negeri 28 sudah cekcok mereka," kata Syarif di lokasi.
Syarif menjelaskan, cekcok mulut antara polisi dan seorang pemuda terjadi karena kendaraan mereka saling bersenggolan.
"Akhirnya pas di putaran SMA 28 sama-sama berhenti. Si anak muda itu arogan. Habis itu dia langsung ngebut lagi," ujar dia.
Anggota polisi yang merasa kesal pun mengejar pemuda tersebut hingga terjadi kecelakaan.
Menurut saksi mata, anggota polisi itu mengenakan seragam dinas.
"Saya tahu dia polisi karena pakai seragam dinas," ucap Syarif.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judulIstri Jadi Korban Kecelakaan Maut di Pasar Minggu, Suami Nangis: Dia Meninggalkan 2 Anak Masih Kecil(*)