Tapi lagi-lagi muncul masalah, Widodo mengatakan hampir semua anak-anak di wilayah perbatasan tidak memenuhi standar untuk masuk TNI.
Masalah kesehatan yang kurang memadai karena faktor kemiskinan, batas tinggi badan tidak mencukupi, serta tidak adanya sarana atau fasilitas olahraga yang memadai bagi masyarakat yang tinggal di perbatasan itu.
Widodo kembali melaporkan masalah tersebut kepada Jenderal Andika Perkasa.
"Akhirnya kami memberanikan diri melaporkan kepada Pangdam agar bagaimana anak-anak perbatasan ini bisa kita jadikan tentara walaupun dibawah standar. " ujar Widodo.
Jawaban Jenderal Andika Perkasa saat itu cukup membuat Widodo terkejut.
Jenderal Andika Perkasa mengizinkan anak-anak perbatasan masuk TNI meski tidak memenuhi standar.
"Dan yang luar biasa dan membuat saya kaget, petunjuk Pangdam saat itu, ya sudah masukan saja, yang penting dia sehat, yang penting dia mentalnya kuat, yang penting dia memang betul-betul ingin jadi tentara," kata Widodo menirukan ucapan Jenderal Andika Perkasa.
Dan setelah perintah tersebut dilaksanakan, menurut Widodo, begitu banyak masyarakat perbatasan jadi TNI dan mereka menjadi kebanggaan.
"Kepala Suku Dayak yang ada di perbatasan itu sangat mengelu-elukan Dandim dan Danrem.
Karena putra-putra terbaik mereka diberikan kesempatan untuk menjadi tentara," ujar Widodo.