Sastrawan berharap pada semester pertama tahun 2021 perundingan perjanjian kerjasama bilateral bidang pertahanan antara Indonesia dengan Zimbabwe sudah dapat mulai dijadwalkan.
Program baru dalam kerja sama pertahanan Indonesia-Zimbabwe
Program pertama adalah kegiatan kerja sama pendidikan dan pelatihan untuk bidang pertahanan ini memiliki nilai yang sangat strategis bagi kedua negara, serta sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Zimbabwe.
Dubes Sastrawan mengatakan Universitas Pertahanan (UNHAN) yang ada di bawah Kementerian Pertahanan telah mulai memberikan bantun beasiswa S2 bagi para perwira dari Zimbabwe.
Zimbabwe mengapresiasi bantuan Pemerintah Indonesia tersebut, khususnya dimana pada tahun 2020 ini, untuk kedua kalinya UNHAN memberikan beasiswa S2 bagi 4 orang perwira dari Zimbabwe National Army dan Zimbabwe Republic Police, untuk tahun ajaran 2020/2022.
Baca Juga: Pulang ke Kampung Suami di Jepang, Syahrini: Kali Ini Agak Lama, 2 Bulan Setengahan Akan di Sana
Dubes Sastrawan juga menyoroti potensi perkembangan industri pertahanan serta peningkatan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi kedua negara.
Melalui kerja sama pertahanan terbaru, pemerintah Zimbabwe akan bersedia melakukan counter purchase dengan ekspor hasil-hasil tambangnya untuk keperluan investasi atau impor dari Indonesia.
Dengan memanfaatkan implementasi African Continent Free Trade Area (AfCTA), Indonesia dan Zimbabwe juga memiliki kesempatan untuk melakukan produksi bersama produk-produk PT PINDAD dan produk industri strategis Indonesia lainnya di Zimbabwe.
Produk yang diproduksi di Zimbabwe nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan Zimbabwe dan juga untuk diekspor ke negara-negara di Kawasan Sub Sahara Afrika.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Indonesia dan Zimbabwe jalin kerja sama pertahanan baru, berikut sejumlah agendanya"