Dan media Israel memperkuat laporan surat kabar Arab yang mengutip sumber-sumber AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan Israel dan Arab Saudi sedang melobi Trump untuk menyerang fasilitas nuklir Iran sebelum dia meninggalkan jabatannya.
"Iran merupakan ancaman nyata bagi keamanan nasional AS, terutama selama periode peningkatan risiko akibat peringatan pembunuhan Soleimani yang akan datang," kata Sam Vinograd, mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional dan analisCNN.
"Saya pikir Iran akan mengkalibrasi setiap serangan yang terkait dengan peringatan ini."
"Karena mereka tidak ingin menutup diri sebelum Biden menjabat dan seolah-olah memulai kembali negosiasi nuklir yang akan mengarah pada pencabutan sanksi," lanjutnya.
AS kirim pesawat pembom
Timur Tengah tengah memanas setelah militer AS menerbangkan pesawat pembom B-52 berkemampuan nuklir ke Timur Tengah.
Komando Pusat AS menyebut aksi ini dilakukan untuk menunjukkan komitmen militer AS terhadap keamanan regional dan menunjukkan kemampuan unik untuk dengan cepat mengerahkan kekuatan tempur yang luar biasa dalam waktu singkat.
Pesawatpembom ini dikirim dari AS di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan Iran dan milisi yang didukung Iran di Irak.
"Amerika Serikat terus mengerahkan kemampuan siap tempur ke dalam area tanggung jawab Komando Pusat AS untuk mencegah potensi musuh dan menjelaskan bahwa kami siap dan mampu menanggapi setiap agresi yang ditujukan pada Amerika atau kepentingan kami," kata Jenderal Frank McKenzie, Komandan Komando Pusat AS.
Menanggapi langkah tersebut, penasihat militer untuk Pemimpin Tertinggi Iran berbicara langsung kepada Presiden Donald Trump dalam sebuah tweet.