Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Niatnya Baik Ingin Cari Tahu Asal-usul Virus Corona, Tim Peneliti WHO Malah Diusir China

None - Rabu, 06 Januari 2021 | 16:00
People wearing protective suits are seen in Biandanshan cemetery in Wuhan, Hubei province, the epicenter of China's coronavirus disease (COVID-19) outbreak, April 1, 2020. REUTERS/Aly Song
X01793

People wearing protective suits are seen in Biandanshan cemetery in Wuhan, Hubei province, the epicenter of China's coronavirus disease (COVID-19) outbreak, April 1, 2020. REUTERS/Aly Song

Virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.

Pada Mei 2020, WHO setuju untuk mengadakan penyelidikan tentang tanggapan global terhadap pandemi setelah lebih dari 100 negara menandatangani resolusi yang menyerukan penyelidikan independen.

Ryan mengatakan, tim WHO berharap itu hanya masalah logistik dan birokrasi yang dapat diselesaikan dengan itikad baik dalam beberapa jam mendatang sehingga tim bisa bekerja secepat mungkin.

Amerika Serikat (AS) dan Australia gencar mengkritik penanganan China terhadap tahap awal pandemi dan menuduh Beijing meremehkan tingkat keparahannya. China juga dianggap tidak mampu mencegah dengan respons yang efektif hingga terlambat.

Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyalahkan China atas pandemi corona global.

Baca Juga: Hilang Bak Ditelan Bumi, Kabar Lenyapnya Jack Ma Usai Kritik Pemerintah China Buat Geger Dunia Bisnis, Apakah Ini Akhir Riwayat Sang Miliader?

AS juga akan mengakhiri hubungannya dengan WHO, dengan mengatakan bahwa China belum melaporkan dengan benar informasi yang dimilikinya tentang virus corona dan telah menekan WHO untuk menyesatkan dunia.

AS telah menuntut transparansi dalam operasi WHO di China. Pada November tahun lalu, Garrett Grigsby dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mengatakan kepada majelis WHO bahwa ketentuan penyelidikan ke China tidak dinegosiasikan secara transparan.

Kumpulan dokumen rahasia yang diperoleh CNN tahun lalu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di provinsi Hubei, tempat virus pertama kali terdeteksi pada 2019, menunjukkan bagaimana pejabat China memberikan data yang lebih optimis kepada dunia daripada yang dapat mereka akses secara internal.

Menurut dokumen itu, pada awalnya awalnya China melaporkan jumlah kasus yang tidak dilaporkan selama tahap awal wabah.

Pemerintah China telah berulang kali menolak tuduhan yang dibuat oleh AS dan pemerintah Barat lainnya yang dengan sengaja menyembunyikan informasi yang berkaitan dengan virus tersebut.

Baca Juga: Berdiri Kokoh di Ketinggian 5 Ribu Meter, China Bangun Pangkalan Militer di Perbatasan untuk Intai India, Diisi Persenjataan Lengkap dengan Ratusan Tentara Penjaga

Source : kontan

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x