Pemerintah Jerman mengatakan tidak akan diterima bagi raja untuk meneruskan politiknya dari Jerman dan Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengatakan Oktober lalu ia memonitor perilakunya.
Sumber di kementerian luar negeri mengatakan mereka tidak punya bukti jika raja lakukan urusan pemerintahannya selama tinggalnya ia di Jerman.
Kerajaan Thailand memiliki kebijakan tidak berkomentar di media dan tidak pernah mengatakan apapun mengenai waktu raja di Eropa.
Sementara itu pengunjuk rasa Thailand telah mengeluhkan mengenai biaya tinggalnya raja di Eropa serta absennya dia dari kerajaan.
Akhir Oktober para pengunjuk rasa berangkat ke Kedutaan Besar Jerman di Bangkok untuk menunjukkan surat meminta Berlin memerhatikan apakah raja telah lakukan urusan pemerintahan di Jerman.
Peran monarki di politik Thailand telah menjadi isu pusat di Thailand.
Banyak rakyat terutama para mahasiswa mendesak untuk mengubah sistem monarki menjadi demokrasi, dengan gunakan tuduhan ketidaksetiaan kepada raja telah digunakan sebagai pergerakan menjatuhkan demokrasi.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Gara-Gara Hal Ini Pantas Saja Raja Thailand Bisa Seenak Jidatnya Bolak-balik Dan Tinggal di Jerman, Pemerintah Jerman pun Dikatakan Tak Bisa Mencampurinya"