Gridhot.ID - Kapten Didik Gunardi (49) merupakan salah satu penumpang di pesawat nahas Sriwijaya Air SJ 182.
Kapten Didik yang berprofesi sebagai pilot Nam Air menumpang Sriwijaya Air SJ 182 bersama 5 kru.
Mereka hendak mengambil pesawat di Bandara Supadio Pontianak.
Kapten Didik dan kru rencananya akan menerbangkan pesawat Nam Air dari Pontianak tujuan Solo atau Surabaya, Minggu (10/1/2021).
Kakak kandung Didik, Inda Gunawan (57) mengatakan, keluarga sampai saat ini masih berharap ada keajaiban.
Inda Gunawan menyadari adiknya tersebut kecil kemungkinan selamat melihat kondisi yang ada.
"Kami masih berharap ada keajaiban, meskipun sekecil apapun," kata Inda di rumah duka Perumahan Vida Bumipala RT08/11 Pedurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi, Senin (11/1/2021).
"Barangkali Tuhan berkehendak mudah-mudahan bisa ditemukan dalam keadaan hidup," imbuh Inda.
Menyusul belum jelasnya informasi, pihak keluarga sampai menutup akses informasi dari media televisi.
Hal ini dilakukan agar keluarga di rumah dapat tetap berharap dan berdoa, terlebih istri Didik bernama Ari Kartini (40).
Ari tak kuasa melihat pemberitaan yang mengabarkan penemuan puing pesawat, bahkan beberapa potongan tubuh diduga penumpang.
"Begini ya, kalau informasi ditemukan atau belum, kita belum juga belum bisa memberikan informasi. Karena apa, di rumah ini juga informasi ini ditutup," ucapnya.
Pihak keluarga sampai saat ini masih menolak kiriman bunga. Beberapa karangan bunga yang terlanjur dikirim tampak dipinggirkan.
Pihak keluarga meletakkan di sebuah gang dengan diletakkan dalam posisi terbalik.
"Ada TV di atas itu ditutup, enggak dinyalain. Justru adek saya, istrinya Didik juga enggak menerima karangan bunga atau apapun memang belum bisa menerima," tegas dia.
Keluarga Masih Tak Percaya
Keluarga sempat tidak percaya Kapten Didik Gunardi masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Dari awal, saya kakaknya sama kakaknya yang cewek benar-benar nggak percaya. 100 persen ga percaya," kata Inda.
"Setahu kami adek saya di Nam Air sebagai kapten pilot di sana."
"Lalu denger kabar Sriwijaya Air kecelakaan jadi waktu itu kita anggapnya, 'Ah nggak mungkin,'" tambahnya.
Pihak keluarga terus mengikuti informasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hingga masuk daftar manifes.
"Adik saya yang satu lagi sempat kasih kabar kalau Didik namanya masuk dalam daftar manifest."
"Saya masih belum percaya sampai saya cari tahu sendiri dan benar melihat nama adik saya ada di daftar," tuturnya.
Kabar itu sangat memukul keluarga besar, semua syok apalagi anak istri Didik Gunardi yang tinggal di Bekasi.
"Otomatis semua pasti terpukul, syok apalagi istrinya, anaknya, bapaknya. Semua saudara syok bahkan tetangga di kampung juga. Jadi seperti itu," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: "Berharap Keajaiban, Keluarga Kapten Didik di Bekasi Singkirkan Karangan Bunga Hingga Matikan TV."
(*)
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar