Marry mengaku pihak keluarga sudah mencari informasi kemana-mana usai menerima kabar penerbangan SJ-182 hilang dari radar.
Mereka sudah datangi Bandara Soekarno-Hatta dan RS Polri Kramat Jati.
"Namun sampai saat ini kami belum mendapatkan kabar apapun. Kami hanya berharap sebuah mukjizat terjadi," tuturnya.
Kata Marry, Shinta meninggalkan dua anak yang masih balita dan seorang suami di Pontianak.
Anak sulung berusia 4 tahun dan anak bungsu masih berusia 2,5 tahun.
Sejak keluarga menerima kabar pesawat yang ditumpangi Shinta terjatuh di perairan Kepulauan Seribu, kedua anak Shinta kerap menangis.
Marry menyebut kedua anak itu memang belum paham dengan kondisi ibunya saat ini. Meski begitu Marry menyebut ikatan batin tidak akan dapat dibohongi.
"Anaknya sama ayahnya di Pontianak. Katanya kedua anaknya menangis terus. Saya juga tidak tahu harus bagaimana," ungkap Marry dengan wajah sendu.
Maka dari itu Marry dan seluruh keluarga Shinta berharap wanita cantik itu selamat dari insiden tersebut.
Mereka berharap mukjizat masih menyertai Shinta.