GridHot.ID - Sebelum kepergian Captain Afwan, anak didiknya merasakan ada sebuah kejanggalan pada sikapnya tersebut.
Pasalnya sikap tak biasa Captain Afwan sehari sebelum terbang membuat Iqbal bertanya-tanya.
Captain Afwan pilih pulang belakangan saat bertemu dengan dirinya.
Hal itu menjadi kenangan terakhir yang tak terlupakan bagi Iqbal Zulmie, anak didiknya.
Tepat sehari setelah pesawat Sriwijaya Air SJ182 mengalami kecelakaan fatal di Kepulauan Seribu, Iqbal Zulmie baru teringat momen terakhir.
Saat itu dirinya dan Captain Afwan baru selesai menjalani ibadah salat Jumat.
Berikut ceritanya.
Iqbal Zulmie memang mengenal Captain Afwan sebagai pribadi yang sangat saleh dan sosok penyayang serta sabar.
Ia juga senang berbagi kepada sekelilingnya, termasuk bagi anak didik sekaligus keponakannya Iqbal Zulmie tersebut.
Captain Afwan baginya sering memberikan nasehat.
"Menurut saya ( Captain Afwan ), dari TNI AU, penyayang, sabar, suka berbagi, sosial banget," ungkapnya seperti dilansir TribunJatim.com dari TribunnewsBogor.com, Minggu (10/1/2021)
Kebetulan saya juga dididik beliau saat ingin ikut tes di penerbangan," sambungnya.
Momen terakhir bersama sang Captain terjadi pada Jumat siang usai menjalani salat Jumat bersama.
Saat itu Iqbal datang untuk bersilaturahmi.
Pada kesempatan tersebut, Iqbal sempat berbincang dengan Captain Afwan.
"Seperti biasa ngobrol-ngobrol, beliau hobinya memberikan nasehat, nasehat yang saya ingat sedekah, solat," ungkap keponakan Captain Afwan.
Setelah melaksanakan salat Jumat bersama, biasanya memang Captain Afwan kerap bercanda dan mengobrol bersama tetangga lain.
Agus, seorang tetangga saat itu merasa bahwa Captain Afwan bertemu dengannya dan juga warga lain pada Jumat (8/1/2021) lalu atau sehari sebelum terbang.
Tepatnya adalah saat melaksanakan salat Jumat berjamaah di masjid lingkungan tempat Afwan tinggal.
Bahkan sempat bergurau dengan warga lain setelah salat Jumat tersebut.
"Terakhir ketemu kemarin Jumat pas Jumatan. Jadi kalau Jumatan itu dia sering pulangnya paling belakangan. Ikut ngeriung bapak-bapak, ngobrol ringan, ngobrol biasa, obrolan becanda-becanda aja," kata Agus.
Dia menuturkan bahwa Kapten Afwan tinggal di perumahan tersebut bersama istri dan tiga orang anak.
Captain Afwan juga dikenal santun dan rajin shalat lima waktu berjamaah di masjid.
"Mudah-mudahan ada keajaiban Allah, ada mukzijat Allah, selamat gitu, kita juga belum tahu pasti," kata Agus.
Beberapa saat sebelum terbang dan melakukan pekerjaannya pada hari Sabtu nahas itu, Captain Afwan meninggalkan keanehan bagi keluarganya.
Sebelum terbang, Captain Afwan sempat melakukan hal yang sangat tak biasa hingga sang anak merasa heran.
Captain Afwan yang biasa dipanggil Abi oleh istri dan anaknya melakukan hal sangat tak biasa sebelum berangkat bekerja.
Sang pilot Sriwijaya Air SJ 182 itu tiba-tiba meminta maaf kepada istri dan anaknya.
"Pesan sih gak ada ke keluarganya, cuman yang biasanya dia pergi ya udah salaman biasa aja, ini dia minta maaf," kata Ferza Mahardika saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediaman Captain Afwan di Cibinong, Minggu (10/1/2021).
Ferza mengaku tidak tahu dalam rangka apa Captain Afwan meminta maaf.
Namun permintaan maaf tersebut juga membuat anak sang pilot heran.
"Anaknya juga ngomong kok Abi lebay (berlebihan) tumben," terang Ferza.
Selain keanehan pada permintaan maaf, Captain Afwan juga menunjukkan hal berbeda terkait masalah pakaian.
Captain Afwan biasa bekerja menggunakan pakaian yang rapi.
Namun baru pada saat itu, sang pilot berangkat dengan pakaian kusut.
"Terus juga biasanya berangkat pakaian rapi, ini sedikit lecek karena terburu-buru," kata Ferza.
"Kita masih menunggu kabar baik aja untuk paman kami, keluarga kami," pungkas Ferza.
Di sisi lain, Agus Pramudibyo selaku ketua RT setempat sempat mendengar cerita dari istri Captain Afwan.
Sang pilot biasanya selalu memberikan kabar kepada keluarga sebelum penerbangan.
Namun pada saat penerbangan Sriwijaya Air SJ 182, Sabtu kemarin, Captain Afwan tidak memberikan kabar apapun.
"Menurut keluarga, beliau selalu mengabarkan ke pihak keluarga, setiap perjalanan beliau itu selalu kabari keluarganya, biasanya dia telfon ke keluarga. Sebelum take-off dia telfon, begitu sampai tujuan telfon juga,” ujar Agus, Minggu (10/1/2021).
“Biasanya take-off, beberapa menit kemudian dia telfon keluarga. Istrinya yang bilang ke saya,” ungkapnya.
“Beliau tidak ada kabar Sabtu kemarin itu waktu peristiwa terjadi. Tapi beliau terakhir bertemu keluarga pada Sabtu pagi. Itu beliau paginya pamit berangkat,” sambung Agus.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Tetangga Kuak Sikap Pilot Sriwijaya Air Sehari Sebelum Terbang: Pulang Belakangan, Percaya Selamat
(*)