"Setiap minggu saya ngirimin buat keluarga saya, saya cuma bisa buat makan doang," ungkapnya.
"Dulu itu kan saya sekolah MTS, saya kasian sama bapak saya, dia juga kan kerja buat 9 orang yang di rumah sendirian," ungkap Anam.
Diketahui jika Anam, sapaan akrabnya, harus putus sekolah dan tak bisa melanjutkan pendidikan karena harus menjadi tulang punggung keluarga.
"Otomatis sekolah MTS saya jebol, karena saya pengen namanya ngebantu, dahlah saya mendingan kerja aja, barangkali aja saya bisa bantu-bantu," sambungnya.
2. Sahabat dekat Sandi Rihata
Haidir yng bersahabat dengan Sandi Rihata yang juga merupakan kuli bangunan ini sudah seperti saudara. Keduanya sangat dekat sebagai pekerja harian di Mabesad dan saling mengisi.
"Dia cerita pengen jadi tentara dan terus dia bingung sama keluarganya," ujar Sandi.
3. Sang ibu pesimis
Sementara itu Anam juga mengungkapkan keinginannya menjadi seorang abdi negara pada ibunya yakni Rosibah. Rosibah tampak pesimis menanggapi keinginan anaknya itu.
"Mi aku pengen jadi tentara katanya, tentara apa? Angkatan Darat, emang kamu bisa nak?
Biayanya dari mana?, umi nggak punya apa-apa, apasih umi jualan seharian cuma urap daun mengkudu sama daun singkong, berapa untungnya paling 10-20," ungkap ibu Anam.