"Kami meminta pengertian Anda, karena kami tidak dapat memastikan apa pun tentang operasi Unit Cheonghae," sebutnya tanpa menyebut nama.
Tak lama setelah penyitaan, Korea Selatan mengirim kapal perusak Choi Young dari Unit Cheonghae ke perairan dekat Selat Hormuz.
Iran tidak senang
Duta Besar Iran untuk Korea Selatan Saeed Badamchi Shabestari menyampaikan ke Seoul atas ketidaksenangan negaranya atas penempatan kapal perang tersebut.
Pembicaraan pekan lalu untuk mengamankan pembebasan kapal tanker berakhir dengan sedikit kemajuan, karena Teheran mengklaim penyitaan itu sepenuhnya merupakan "masalah teknis" yang tunduk pada peraturan hukum dan yudisial.
Spekulasi yang berkembang menyebutkan, penyitaan tersebut terkait dengan kemarahan Iran atas pembekuan aset senilai US$ 7 miliar di Korea Selatan di bawah sanksi Amerika Serikat (AS).
Iran telah menyerukan pembukaan akses ke aset yang dibekukan untuk membantu memerangi pandemi Covid-19.
Para pengamat mengatakan, prospek untuk pelepasan kapal tanker dan awaknya tetap suram, lantaran kepatuhan Iran pada proses peradilan telah meninggalkan sedikit ruang untuk solusi diplomatik.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan lainnya membenarkan, Iran mengajukan permintaan untuk menggunakan sebagian dari dana yang dibekukan untuk melunasi biaya keanggotaan PBB yang menunggak.
Iran menyatakan, pihaknya menyampaikan permintaan kepada Korea Selatan tentang dana yang dibekukan tersebut, menurut laporan Kantor Berita Republik Islam (IRNA).